Kondisi Dan Perubahan Iklim di Indonesia Saat Ini
Kondisi Dan Perubahan Iklim di Indonesi
Perubahan iklim adalah
perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang
periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Indonesia termasuk sebagai
daerah tropis ekuatorial sehingga mempunyai variasi suhu yang kecil, sedangkan
variasi curah hujan yang cukup besar. Secara umum curah hujan di wilayah
Indonesia didominasi oleh adanya pengaruh beberapa fenomena, diantaranya Sistem
Monsun Asia Australia, El-Nino, sirkulasi Timur-Barat (Walker Circulation) dan
Utara-Selatan (Hadley Circulation) serta beberapa sirkulasi karena pengaruh
lokal (Mcbride, 2002).
Iklim di Indonesia yang
secara geografis merupakan benua maritime dicirikan oleh keragaman curah hujan
yang cukup besar antar daerah. Selain mendapat pengaruh dari sirkulasi udara
pada skala global maupun regional, pembentukan awan dan hujan di Indonesia juga
dipengaruhi oleh kondisi lokal, seperti topografi dan suhu permukaan air laut di
perairan Indonesia.
Perubahan iklim di
Indonesia ditandai dengan:
- Perubahan temperatur harian
- Perubahan pola curah hujan
- Perubahan tinggi permukaan air laut
Faktor yang
mempengaruhi perubahan iklim salah satunya adalah aktivitas manusia dibumi
merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim, terlebih aktivitas manusia
yang mengarah kepada pengrusakan lingkungan seperti penebangan hutan secara
liar, penanaman hutan dengan tidak diadakannya reboisasi terlebih dahulu,
membangun banguanan di daerah tempat resapan air, membuang sampah sembarangan,
membuang limbah padat atau cair dari pabrik sembarangan, dan lain sebagainya.
Sehingga akhir-akhir
ini cuaca di Indonesia sedang tidak menentu, hal ini dapat kita rasakan dalam
aktivitas kita sehari-hari. Penyebab perubahan cuaca yang tidak menentu ini
dikarenakan oleh kenaikan suhu bumi. Dimana lebih
tinggi suhu bumi maka akan lebih cepat evaporasi air laut menjadi awan, hujan
dan kemudian menimbulkan perubahan cuaca dan bahkan dapat menimbulkan
terjadinya badai.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan iklim atau cuaca
di Indonesia diantaranya:
Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan
meningkatnya suhu rata- rata dipermukaan bumi baik di darat maupun laut.
Pengaruh pemanasan global terhadap perubahan iklim di bumi, contohnya dari
sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pemanasan global bisa meningkatkan
intensitas terjadinya badai. Dampak yang sangat kita
rasakan dari pemanasan global ini adalah ketika yang seharusnya musim kemarau,
justru menjadi musim hujan dan sebaliknya ketika yang seharusnya musim hujan
justru tidak datang hujan. Kemudian, efek yang lain adalah naiknya permukaan
air, sehingga mengakibatkan banjir ketika hujan datang.
- Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca utamanya
disebabkan oleh aktivitas manusia seperti polusi dari asap pabrik, polusi dari
kendaraan bermotor dan juga dari sektor pertanian. Perlu kita ketahui ternyata
tanah turut menyumbangkan peranan terhdap pemanasan global yang dapat dilihat
dari penurunan kualitas tanah akibat aktivitas manusia contohnya pada pemberian
dosis pupuk dan pestisida secara berlebih, di sektor peternakan kotoran ternak
seperti kotoran sapi juga berdampak karena pada kotoran sapi mengandung gas
metana. Gas metana ini 23 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan CO2.
Peristiwa ini bisa berdampak pada mencairnya es-es di daerah kutub yang bisa
menyebabkan meningkatkan permukaan air laut di daerah tropis.
- La Nina El Nino
- Menipisnya Lapisan Ozon
Lapisan Ozon perlu kita ketahui bahwa saat ini lapisan ozon di atmosfer bumi semakin
menipis, dan ini merupakan penyebab terjadinya perubahan iklim secara global.
Sinar matahari yang menyinari bumi langsung terpancar ke bumi tanpa terfilter
lapisan ozon, hal ini yang menyebabkan matahari terasa lebih terik dan suhu di
bumi meningkat.
Solusi dari perubahan
iklm yang dapat kita lakukan dengan menerapkan 4R, diantaranya:
- Reduce (Mengurangi)
Reduce
ini dapat kita lakukan dengan salah satunya tidak menggunakan kertas secara
berlebih karena kertas terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di
hutan, sedangkan hutan menjadi salah satu penetralisir emisi CO2 di udara.
- Reuse (Digunakan Kembali)
Pemanfaatan reuse ini
dapat kita lakukan dengan tidak menggunakan plastik atau styrofoam untuk menyimpan bahan makanan.
- Recycle (Daur Ulang)
Recycle
ini dapat kalian gunakan bagi yang suka berkreasi dengan memanfaatkan sampah
non organik untuk di daur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang dapat
menghasilkan nilai ekonomis.
- Replace (Penempatan Barang Sesuai Jenisnya)
Kegiatan replace ini dapat kita aplikasikan dalam
aktivitas kita sehari-hari saat kita akan membuang sampah diantaranya kita
dapat membedakan mana sampah yang termasuk dalam kategori organik dengan sampah
yang termasuk kategori non organik.
- Go Green (Penghijauan)
Penghijauan dapat kita
lakukan dihalaman rumah kita salah satunya dengan menanam tanaman hias daun
atau bunga, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus dapat
menyegarkan lingkungan.
Komentar
Posting Komentar